Tanda Beras Sehat dan Beras Berbahaya

Tanda Beras Sehat dan Beras Berbahaya
Ada persepsi keliru yang berkembang di masyarakat bahwa beras itu harus pulen dan putih. Selain itu, beras bagus juga sering disamakan dengan wangi.

Padahal, konsumen juga harus teliti dan selektif untuk masalah wangi ini. Beras yang tercium wangi bisa saja berasal dari wangi abal-abal atau wangi semprotan.

Berikut beberapa tanda beras yang sehat.

  • Beras yang sehat itu tidak berwarna terlalu putih seperti ketan putih.
  • Bila beras digenggam, maka beras alami biasanya akan meninggalkan serbuk kasar.
  • Beras menghasilkan bau yang harum secara alami. Misalnya, beras Pandan wangi.
  • Beras tidak berbau tengik.
  • Beras alami ketika dicuci akan berwarna keruh seperti air sabun.

Sementara beras berbahaya mempunyai tanda-tanda seperti di bawah ini.

  • Beras berwarna putih sekali, lain dengan warna putih alami yang terlihat dari beras seperti biasanya.
  • Beras terasa sangat licin seperti minyak bila diraba. Beras berpemutih tidak meninggalkan serbuk apapun. Bulir beras akan menempel di telapak tangan bila dilepas dari genggaman meskipun licin.
  • Bau beras berpemutih berbeda dari beras pada umumnya yakni seperti bau bahan-bahan kimia atau parfum yang agak menyengat.
  • Beras yang memakai klorin akan mengeluarkan bau tengik dan terasa sedikit asam setelah disimpan beberapa hari. Cepat buang beras itu dan jangan sampai termakan jika mengalami hal tersebut.
  • Beras yang mengandung pemutih tidak berwarna keruh ketika dicuci.
  • Beras yang terkandung klorin di dalamnya, rasanya menjadi kurang enak dan warnanya menjadi tidak seputih semula setelah dimasak.
  • Beras tetap putih dan tidak berbau bila direndam dalam air selama tiga hari.
  • Nasi telah mengeluarkan bau yang tidak sedap saat beras telah dimasak dan ditaruh di penghangat nasi dalam semalam.

Post a Comment

0 Comments